1 Samuel

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

Bab 27

Daud berpikir dalam hatinya, "Bagaimanapun juga pada suatu hari Saul akan membunuhku. Jadi, tak ada jalan lain lagi bagiku, kecuali melarikan diri ke negeri Filistin. Dengan demikian Saul tidak akan mencariku lagi di Israel, dan aku pun akan aman."
2 Lalu Daud dan keenam ratus anak buahnya segera pergi ke Akhis anak Maokh, raja kota Gat.
3 Maka menetaplah ia bersama anak buahnya di Gat, masing-masing dengan keluarga mereka. Daud membawa serta kedua istrinya, yaitu Ahinoam wanita dari Yizreel, dan Abigail, janda Nabal wanita Karmel.
4 Ketika Saul mendengar bahwa Daud telah melarikan diri ke Gat, ia tidak lagi berusaha menangkapnya.
5 Lalu Daud mengusulkan kepada Akhis, "Jika Baginda merasa senang dengan hamba, berikanlah kepada hamba sebuah kota kecil di pedalaman untuk tempat tinggal, sehingga hamba Baginda ini tidak menumpang pada Baginda di ibukota ini."
6 Lalu Akhis memberikan kota Ziklag kepada Daud, dan itulah sebabnya Ziklag menjadi milik raja-raja Yehuda sampai sekarang.
7 Daud tinggal di negeri Filistin selama satu tahun empat bulan.
8 Selama masa itu Daud dan anak buahnya sering kali menyerang orang Gesur, orang Girzi, dan orang Amalek; bangsa-bangsa itu sudah lama tinggal di wilayah itu. Ia menyerbu ke tanah itu sejauh Sur, dan terus ke Mesir.
9 Ia membunuh semua orang laki-laki dan perempuan serta merampas domba, sapi, keledai, unta, bahkan pakaian juga. Kemudian ia kembali dan menghadap Akhis.
10 Jika Akhis bertanya kepadanya, "Ke mana kamu menyerbu kali ini?" Maka Daud mengatakan kepadanya bahwa ia telah pergi ke bagian selatan Yehuda atau ke wilayah orang Yerahmeel atau ke wilayah tempat tinggal orang Keni.
11 Tidak seorang pun di daerah-daerah yang diserbunya itu dibiarkannya hidup, supaya jangan ada orang dari daerah-daerah itu yang dapat pergi ke Gat untuk melaporkan apa yang sesungguhnya telah dilakukan Daud dan anak buahnya. Begitulah tindakan Daud selama ia tinggal di negeri Filistin.
12 Tetapi Akhis mempercayai Daud dan berpikir dalam hatinya, "Dia begitu dibenci oleh bangsanya sendiri, sehingga ia terpaksa menjadi hambaku seumur hidupnya."